KUNJUNGAN BHANTE JAYAMEDHI-BATU

Peringatan Tahun Baru Jawa 1 Suro 1956 dan Tahun Baru Islam 1 muharram 1444 H, Museum Gubug Wayang mengadakan macapat. Kegiatan macapat ini bertujuan agar tembang dan lagu Jawa tidak punah. Di era millenial ini tembang Jawa dan lagu-lagu Jawa sudah sedikit asing dan tidak pernah terdengar bahkan di pernikahan. Lagu atau tembang Jawa masih di dendangkan ketika prosesi acara siraman saja, di saat dahulu bahkan musik sound sistemnya juga melantunkan tembang Jawa.

Bertepatan dengan hari itu, Museum Gubug Wayang juga kedatangan tamu seorang Bhante dari Kota Batu yaitu Bhante Jayamedhi. Kunjungan ini menitik beratkan pada rasa kasih sesama manusia melalui Budaya Indonesia. Bhante Jayamedhi berpesan bahwa cinta kasih dalam sesama dapat diwujudkan berdasarkan asas kebhinekaan dan sila pancasila yang merupakan lambang NKRI.

Museum Gubug Wayang menghadirkan Tarian Keris untuk menyambut kedatangan Bhante Jayamedhi. Tarian Keris ini menceritakan tentang Durga Mukti yang memberantas angkara murka. Tarian Keris ini memiliki keistimewaan karena Durga Mukti ini khas di datangkan langsung dari Bali dan Tarian Keris menjadi tarian penyambut tamu penting Museum Gubug Wayang.

Salam Budaya Menyatukan Bangsa.

Tinggalkan Komentar

Hubungi WhatsApp Kami