Museum Gubug Wayang kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional dan internasional. Kali ini, Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (LEPRID) menganugerahkan Rekor Dunia atas koleksi mata uang kepeng Majapahit terbanyak temuan dari Trowulan. Bapak Paulus Pangka sebagai pendiri, memberikan penghargaan tersebut secara langsung kepada Dea Putri Njoto, Direktur Utama Museum Gubug Wayang Group.

LEPRID merupakan lembaga resmi yang memberikan apresiasi kepada individu maupun institusi atas prestasi luar biasa. Prestasi yang mengharumkan nama bangsa, baik di tingkat nasional maupun dunia. Lembaga ini aktif mencatat dan mengakui berbagai rekor dalam bidang budaya, seni, pendidikan, hingga inovasi yang memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.

Pada masa kejayaan Kerajaan Majapahit, uang kepeng — koin logam berbentuk bulat dengan lubang di tengah — menjadi alat tukar dalam kegiatan ekonomi sehari-hari. Selain bernilai ekonomi, uang kepeng juga memiliki nilai simbolis dan spiritual, sering digunakan dalam upacara adat dan keagamaan. Keberadaannya menggambarkan hubungan perdagangan yang luas antara Majapahit dan Tiongkok pada masa itu.

Koleksi uang kepeng Majapahit ini menjadi salah satu bukti kekayaan sejarah Indonesia. Uang kepeng yang menjadi koleksi bersejarah ini kini tersimpan di Museum Ganesya. Salah satu museum di bawah naungan Museum Gubug Wayang Group yang berlokasi di Malang.

Museum Gubug Wayang menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh masyarakat atas dukungan dan kepercayaannya. Tanpa cinta dan apresiasi dari masyarakat, pencapaian rekor dunia ini tidak akan terwujud. Prestasi ini menjadi bukti nyata komitmen Museum Gubug Wayang Group dalam melestarikan warisan budaya Indonesia dan memperkenalkannya kepada dunia.

Salam Budaya Menyatukan Bangsa.