Wayang Golek Sunda
Wayang Golek, bentuk wayang yang terbuat dari ukiran kayu akasia atau kayu pinus ini banyak ditemui di pengrajin wayang Jawa Barat. Setiap daerah di Jawa Barat pun mempunyai ciri khas wayang golek yang berbeda – beda, baik dari segi ukuran maupun corak bentuk wayang tersebut. Dalang Wayang Golek yang terkenal adalah Pak Tisar Purbaya, yang sekarang tetap dilestarikan oleh putra – putranya. Selain itu, ada juga dalang yang terkenal dengan tokoh Si Cepot, yaitu pak Asep Sunandar Sunarya.
Wayang Golek Panji Cepak Cirebon
Wayang golek cepak merupakan seni budaya yang lahir dari perpaduan antara kesenian Pasundan dan lokal (Tegal, Cirebon, dll) yang melebur hingga menciptakan kebudayaan baru dan mengikuti cita rasa setempat yang pada akhirnya melahirkan kebudayaan yang unik. Untuk kata Cepak atau Pepak sendiri merujuk pada bentuk mahkota yang cepak atau papak (rata).
Untuk lakon dari Wayang Cepak berkisah tentang Panji, Menak serta Babad atau legenda dan mitologi wilayah dimana wayang cepak tersebut berkembang. Konon wayang golek jenis ini dipentaskan oleh Sunan Gunung Jati dalam meluaskan syiar Islam. Terkait kisah Panji, cerita yang dibawakan juga berkisar Panji Inu dan Galuh Candrakirana.
Wayang ini biasa dipantaskan pada perhalatan ritus daur hidup masyarakat setempat dan ritus komunal masyarakat, seperti halnya Upacara Mapag Sri; Upacara Bongkar Bumi; Upacara Nadran dan Upacara tradisi yang lain. Koleksi Wayang Golek Panji Cepak Cirebon ini didapat dari Bapak Royani dari Indramayu dengan usia kurang lebih 100 tahun.
Wayang Golek Wali Songo (Kontemporer Karakter)
Wayang Golek Wali Songo adalah salah satu dari sekian banyak wayang golek karakter yang berasal dari Jawa Barat. Wayang ini bertujuan memberikan edukasi bahwasannya tidak semua wayang golek harus pada pakemnya akan tetapi bisa dimodifikasi menjadi karakter yang berbeda.
Wayang Golek Lenong Betawi (Kontemporer)
Wayang Golek Lenong Betawi adalah salah satu jenis wayang golek kreasi baru yang diciptakan oleh Bang Tizar Purbaya pada tahun 2001 dan diteruskan oleh Putranya Bang Reza Purbaya. Hal ini di dorong karena masyarakat Betawi ingin memiliki kesinian khas yang bernuansa Betawi.
Wayang Golek Betawi adalah gabungan antara kesenian wayang, lenong dan gambang kromo. Pertunjukan wayang ini tidak diiringi musik gamelan layaknya kesenian wayang lainnya, melainkan diiringi musik gambang kromo dari Betawi dan diselipi candaan khas lenong. Wayangnya terbuat dari kayu seperti wayang golek sunda, tetapi tampilan fisiknya lebih banyak menyerupai manusia.
Cerita yang ada diadaptasi dari cerita rakyat Betawi, sejarah maupun cerita modern. Wayang Golek lenong betawi mempunyai keunikan khusus dari berjoget hingga mengeluarkan asap rokok. Kemampuan inilah yang menjadikan keunggulan dari wayang Golek Lenong Betawi.
Wayang Golek Sesek
Wayang Golek Sesek berasal dari Bogor Jawa Barat. Konon tutur pengrajinnya untuk setiap karakter wayang golek ini mewakili bambu – bambu yang ada diseluruh Indonesia. Jadi karakter satu dengan yang lainnya berbeda. Namanya pun tidak menggunakan nama seperti tokoh – tokoh pewayangan, tetapi lebih mengarah kepada nama bambu – bambu yang ada di indonesia.