Wayang Potehi adalah sebuah pertunjukkan boneka atau semacam wayang golek yang di mainkan di atas panggung berbentuk seperti rumah. Wayang Potehi biasanya menceritakan kisah tentang kisah klasik Tiongkok. Pemain Wayang Potehi terdiri dari 5 orang yaitu 3 pemain musik, 1 orang dalang dan 1 orang asisten. Namun, bisa juga di mainkan oleh 3 dalang ketika panggung potehi lebih besar atau membutuhkan beberapa karakter yang main secara bersamaan. Di balik panggung Wayang Potehi sangat menarik, karena dalang, asisten dalang, dan pemusik menjadi satu dalam ruangan. Panggung Potehi berbeda dengan panggung wayang kulit atau Wayang Golek yang pemusiknya tersebar dalam jumlah banyak.
Pada masa masuknya pertama kali di Indonesia, Wayang Potehi di mainkan dalam dialek Hokkian. Seiring perkembangan zaman, wayang ini kemudian di mainkan dalam Bahasa Indonesia serta pertunjukkannya sudah mengambil cerita-cerita di luar kisah klasik seperti Novel Se Yu dengan tokohnya Kera Sakti.
Museum Gubug Wayang mengadakan pameran wayang potehi 12 Shio di Tunjungan Plaza Surabaya. Pameran ini diadakan mulai tanggal 17 Januari sampai dengan tanggal 11 Februari 2023 yang berlokasi di Mini Circle Tunjungan Plaza 3 depan Hotel Sheraton. Pameran ini di adakan dalam rangka menyambut Hari Raya Imlek 2023. Tujuan pameran ini untuk melestarikan kesenian Wayang Potehi agar tetap di kenal oleh masyarakat Indonesia. Selain Wayang Potehi 12 Shio, Museum Gubug Wayang juga menampilkan Kek Sai. Kek Sai merupakan salah satu bentuk kesenian dan budaya Tiongkok yang di ciptakan atas perpaduan dari Barongsai dan Kilin.
