Seni pertunjukkan Museum Gubug Wayang mempunyai 3 kesenian, yaitu Kesenian Barongsai, Kesenian Naga Liong Xii, dan Tari Keris.
Barongsai adalah tari tradisional Tiongkok dengan menggunakan sarung yang menyerupai singa. Kesenian Barongsai masuk di Indonesia pada abad-17, ketika terjadi migrasi besar dari Tiongkok Selatan. Perkembangan kesenian Barongsai kemudian berhenti pada tahun 1965. Perubahan politik yang terjadi di Indonesia setelah tahun 1998 membangkitkan kembali kesenian Barongsai dan kebudayaan Tionghoa lainnya. Kesenian Barongsai sudah diakui KONI yaitu Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI).
Kesenian Naga Liong Xii adalah tarian tradisional yang berupa naga-nagaan dalam masyarakat Tionghoa. Para penari menirukan gerakan naga yang berkelok-kelok dan berombak-ombak. Jumlah satu regu terdiri dari belasan pemain yang pemain terdepan pemegang kepala naga harus mengangkat, menganggukkan, menyorongkan, dan mengibaskan kepala naga. Gerakan-gerakan ini secara tradisional melambangkan peranan historis dari naga yang menunjukkan kekuatan yang luar biasa dan martabat yang tinggi. Penampilan naga terlihat menakutkan dan gagah berani, namun ia tetap memilik watak yang penuh kebajikan dan bisa membawa keberuntungan untuk masyarakat.
Sedangkan Tari Keris adalah Tari khas Bali yang menampilkan Barong dan Keris. Tarian Keris di Bali mengisahkan perseteruan abadi antara Barong dan rangda. Barong dan pengikutnya yang bersenjatakan keris berhasil dikalahkan oleh Rangda satu persatu. Bahkan mereka di sihir sehingga menyerang diri sendiri. Para pengikut Barong mempunyai kekuatan kebal. Dalam perkembangannya, Tari Barong menjadi sajian bagi wisatawan dengan lakon yang berbeda.Tari Keris Museum Gubug Wayang menceritakan tentang Durga Mukti yang memberantas angkara murka.
Kesenian Museum Gubug Wayang dapat juga untuk perayaan hari Imlek, acara ulang tahun maupun acara penting lainnya. Jika anda berminat untuk melihat pertunjukkan kesenian Museum Gubug Wayang dapat reservasi atau menghubungi di contact person, media sosial seperti Instagram, Facebook dan Web Museum Gubug Wayang.
Salam Budaya Menyatukan Bangsa.