Museum Gubug Wayang Mojokerto kembali menjadi tujuan wisata edukatif bagi pelajar dari luar kota. Kali ini, rombongan dari SMK Negeri 1 Plosoklaten, Kediri.
Kunjungan TK Nur Azizah ke Museum Gubug Wayang ini dapat meningkatkan kesadaran dan apresiasi anak-anak terhadap budaya dan sejarah.
Sebanyak hampir 100 siswa MI Thoriqussalam Sidoarjo mengunjungi Museum Gubug Wayang di Kota Mojokerto pada.
Kunjungan SMKI Baburrohmah juga menjadi pengingat bahwa anggapan lama tentang anak SMK yang identik dengan hal negatif tidak sepenuhnya benar.
Sekolah ini terletak di Kecamatan Puri, Kota Mojokerto. Memboyong seluruh siswa di sekolahnya hampir 100 siswa dan siswi beserta pendampingnya.
Rektor Universitas Ciputra Bapak Ir. Yohannes Somawiharja bersama Tim Periplus, melakukan kunjungan ke Museum Gubug Wayang di Kota Mojokerto. Direktur Javabooks Periplus Indonesia yaitu Bapak Judo Suwidji, sebagai perwakilan dari Tim Periplus. Dan penulis buku Majapahit: Intrigue Betrayal and War in Indonesia’s Greatest Empire yaitu Herald Van Der Linden.
Kunjungan mahasiswa pertukaran pelajar dari Universitas Surabaya kali ini mengusung tema Edukasi Wisata Sejarah. Dengan topik Akulturasi Budaya di Indonesia. Sehingga, melalui kegiatan ini mereka dapat memperdalam pemahaman tentang sejarah dan budaya Indonesia.
Kegiatan berwisata sambil edukasi kali ini bersama TK Mandala Kota Mojokerto yang mengajak siswa-siswinya untuk mengenal budaya-budaya Indonesia. Siswa diperkenalkan dengan budaya sejak dini, agar mereka semakin mencintai budaya.
Anak-anak memang harus mengenal tentang budaya sejak dini, karena mereka adalah generasi yang akan menjadi penerus bangsa. Tour edukasi ini telah memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi mereka.
Sekolah yang berlokasi di Citraland Utara, kecamatan Pakal ini memboyong 111 siswa dengan 8 pendamping. Pengalaman belajar yang sangat baru dan mengasyikan, karena di Museum Gubug Wayang mereka bisa berwisata edukasi dan mengenal budaya-budaya Indonesia.
