Penganugerahan rekor dunia dari LEPRID ini semakin mengukuhkan peran Museum Gubug Wayang Group sebagai salah satu lembaga pelestari budaya dan sejarah di Indonesia.

Penganugerahan rekor dunia dari LEPRID ini semakin mengukuhkan peran Museum Gubug Wayang Group sebagai salah satu lembaga pelestari budaya dan sejarah di Indonesia.
Museum Gubug Wayang bekerja sama dengan Diskopukmperindag Kota Mojokerto untuk memamerkan koleksi, yaitu wayang potehi. Booth Kota Mojokerto menjadi pusat perhatian para Walikota yang hadir dalam acara tersebut.
Sekolah yang terletak di Jl. Raya Timur Pasar No. 9 Kec. Gempol, Pasuruan ini memboyong lebih dari 100 siswa siswi beserta pendampingnya.
Dengan adanya rekor dunia ini, Museum Gubug Wayang semakin membuktikan komitmennya dalam melestarikan dan mempromosikan budaya Indonesia.
Sekolah di Tulungagung datang jauh-jauh ke Museum Gubug Wayang menempuh jarak hampir 3 jam untuk sampai ke Mojokerto.
Mendapatkan penghargaan Rekor Dunia dari LEPRID atau Lembaga Prestasi Indonesia Dunia. Koleksinya yang mendapat rekor ialah koleksi manik-manik dengan judul Koleksi Manik-manik Majapahit dari daerah Trowulan terbanyak se-dunia.
Di hari kedua perayaan, museum ini menyelenggarakan lomba mewarnai tingkat TK-SD. Dengan banyak peserta dari berbagai sekolah di sekitar Mojokerto. Awalnya, kuota peserta hanya sebanyak 50 orang, namun antusiasme yang luar biasa membuat jumlah peserta meningkat menjadi 60 orang.
Kali ini bersama Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (LEPRID) Museum Gubug Wayang mendapatkan rekor untuk koleksi Temuan Perunggu Majapahit dari daerah Trowulan Terbanyak.
Museum Gubug Wayang kembali menggebrak dengan event rutin tahunannya, Pekan Budaya Tari Kreasi Tradisi, yang kali ini mengusung tema wayang. Acara ini diselenggarakan pada 21 Juni 2025 di Museum Srimulat, Kota Batu.
Museum Gubug Wayang semakin memantapkan posisinya sebagai salah satu Museum Swasta yang berperan penting dalam pelestarian dan promosi budaya Indonesia.