Kunjungan MI Husnul Aulad Tuban

Kunjungan Edu – Tour Museum Gubug Wayang di penghujung Januari 2020 ini ditutup oleh MI Husnul Aulad Tuban. Dengan tema “Indahnya Kebersamaan dalam Keberagaman”, mereka memulai tour di Tebu Ireng Jombang. Setelah berkunjung ke Bapak Budaya, KH Abdurrahman Wachid (Alm) atau yang kerap disapa Gus Dur, mereka bergeser ke agenda berikutnya.

MI Husnul Aulad Tuban

Museum Gubug Wayang menjadi pilihan yang tepat untuk belajar kembali keberagaman budaya Indonesia. Banyak hal yang peserta dapatkan dari kunjungan kali ini, terutama wawasan sejarah, seni dan Budaya yang berbeda – beda. “Menjadi ilmu tersendiri yang tidak didapatkan disekolah”, tutur salah seorang siswa peserta tour. Di Museum Gubug Wayang, memang setiap kunjungan rombongan akan dibagi menjadi beberapa grup. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan materi yang akan disampaikan oleh Tour Guide yang ada.

MI Husnul Aulad Tuban (4)

Dimulai dari ruang pertama, peserta tour diperkenalkan dengan ragam seni pagelaran wayang. Dari Wayang Kulit, Wayang Klitik, Wayang Lidi, Wayang Pring bahkan Wayang Karton. Yang menjadi keunikan tersendiri, di Museum ini juga mengoleksi Wayang Paralon. Ditangan orang kreatif, paralon bekas bisa memiliki nilai ekonomi yang tinggi apabila dirupakan dalam bentuk karya seni. Salah satunya wayang.

MI Husnul Aulad Tuban (3)

Bergeser ke ruang Sang Maestro (Drs. Suyadi). Alm, atau yang kerap disapa dengan nama Pak Raden. Disini peserta disuguhkan degan bentuk – bentuk karya lukis tema anak, yang pastinya Indonesia banget. Dari cerita Telaga Kahuripan, Timun Emas, bahkan sampai cerita kerajaan – kerajaan indonesia yang dikemas dalam bentuk lukis komik yang menarik minat anak – anak. Diruang ini juga dikenalkan bentuk karya Pak Raden di Dunia Pendidikan formal, dengan bentuk buku yang pernah di terbitkan DepDikBud, Gemar Membaca.

MI Husnul Aulad Tuban (4)

Kunjungan berlanjut ke lantai dua dan tiga Museum Gubug Wayang, dengan spot terakhir Wayang Potehi. Wayang akulturasi budaya yang sudah ada sejak 1000 tahun sebelum masehi ini sudah menjadi salah satu dari keaneka ragaman budaya Indonesia. Menyatu dengan ragam seni budaya Indonesia tanpa meninggalkan pesan moral kebaikan.

MI Husnul Aulad Tuban (2)

1 Comment

  • Posted 31 Januari 2020 12:03 0Likes
    by SEO Services

    Awesome post! Keep up the great work! 🙂

Tinggalkan Komentar

Hubungi WhatsApp Kami