Tour kali ini diisi oleh BIMBEL Barokah Kediri, dari peserta, wali, dan tentor – tentornya. Tour yang bertepatan dengan Tahun Baru Cina ini dimulai pada pukul 10.00 pagi. Membawa tema Budaya Bangsa Nusantara, mereka mulai diarahkan oleh team dari Museum Gubug Wayang Mojokerto. Seperti biasanya, sebelum ke inti agenda, mereka diberikan penjelasan tentang sejarah singkat Museum Gubug Wayang dan beberapa aturan selama tour berlangsung.
Antusias pengunjung yang ada tidak hanya berasal dari kalangan peserta anak – anak saja, melainkan dari wali dan jajaran pengurus BIMBEL. Dengan penjelasan yang telaten, para tour guide museum menceritakan kronologi pewayangan Indonesia. Penjelasan pun tetap disesuaikan dengan bobot usia peserta, sehingga tour pun terasa sangat kondusif dan komunikatif.
“Si Unyil yang ada di TV sudah pindah rumah ke Mojokerto”, celetuk salah seorang peserta. Dan ya, memang seluruh aset Bpk. Drs. Suyadi (alm) atau kerap disapa dengan karakternya, Pak Raden sudah berada di Museum Gubug Wayang. Hal ini karena kedekatan emosional Pak Raden dan Team Museum Gubug Wayang dalam melestarikan dan mengedukasikan budaya Nusantara.
Tidak hanya itu saja, Museum yang terletak di jalan Kartini nomor 23 ini, juga memiliki koleksi tokoh – tokoh pewayangan yang klasik dan unik. Dari bentuk kulit kerbau (Wayang Kulit), kayu pipih (Wayang Klitik), Kayu jati (Wayang Golek) dan masih banyak bentuk – bentuk lainnya. Keris yang biasanya digunakan sebagai atribut upacara – upacara kerajaan dan identitas pun turut di tampilkan di Museum ini.
Akhir dari kunjungan di tutup dengan makan siang bersama di pelataran Museum Gubug Wayang dan hunting souvenir. Pesan positif yang dapat diambil dari tour kali ini adalah kebersamaan dalam wadah Indonesia. Mempelajari budaya bangsa adalah salah satu dari rasa cinta Indonesia. Salam Pariwisata, Salam Budaya Nusantara.