KUNJUNGAN SDN 6 WATES – KOTA MOJOKERTO

SDN 6 Wates Kota Mojokerto yang sudah melaksanakan kegiatan Edukasi Wayang Kardus, sebelumnya sudah pernah melakukan kunjungan ke Museum. Kunjungan tersebut bertujuan untuk mengajarkan murid-murid mengenal budaya Indonesia khususnya Wayang. Seiring perkembangan zaman, peminat wayang semakin menurun. Hal ini bukan semata karena kurangnya antusias generasi penerus terhadap wayang saja tetapi melainkan karena pertunjukkan wayang pun mulai berkurang pada saat ini. Sehingga generasi sekarang kurang bahkan tidak pernah melihat pertunjukkan wayang yang secara langsung.

Wayang bukan hanya pertunjukkan yang bersifat menghibur, tetapi juga sarat akan nilai-nilai falsafah hidup. Di dalam cerita wayang, setiap tokohnya merupakan refleksi atau representasi dari sikap, watak, dan karakter manusia secara umum. Sehingga tidak mengherankan pada masa Walisongo, wayang dijadikan sebagai sarana dakwah. Oleh karena itu, murid-murid di ajarkan tentang nilai-nilai budaya, sopan santun, norma masyarakat dengan media wayang yang ada di Museum Gubub Wayang dengan cerita dan koleksi yang beragam.

Pada perkembangan pewayangan periode modern, bermunculan wayang-wayang jenis baru seperti Wayang Suluh, Wayang Wahyu, Wayang Gedog, dan Wayang Kancil. Bermunculan wayang-wayang jenis baru ini membawa suatu iklim baru di dalam dunia pewayangan. Seni pertunjukkan wayang yang tadinya hanya dalam lingkup cerita Mahabrata dan Ramayana, menjadi semakin bervariasi. Koleksi wayang-wayang tersebut terdapat di Museum Gubug Wayang dengan cerita dan tema yang beragam sehingga membuat murid-murid tidak bosan dan merasa seperti bukan di dikte tetapi merasa seperti di dongengi menggunakan media wayang. Sehingga materi budi pekerti atau kurikulum sekolah akan lebih mengena di pemikiran para murid karena menggunakan metode belajar sambil bermain.

Tinggalkan Komentar

Hubungi WhatsApp Kami